Sumber gambar : kimiamanten.blogspot.com
Boraks merupakan serbuk kristal lunak
yang mengandung unsur boron, berwarna putih, tidak berbau, mudah larut dalam
air, tidak larut dalam alkohol, dengan pH sekitar 9, 5. Boraks banyak digunakan
dalam berbagai industri nonpangan khususnya pada industri kertas, gelas,
pengawet kayu, anti septik kayu, keramik, dan pembasmi kecoa. Sayangnya, boraks
banyak disalahgunakan sebagai bahan pengawet makanan. (Sebenarnya, mengkonsumsi boraks dalam makanan (tidak melebihi nilai
ambang batas) tidak secara langsung berakibat buruk bagi tubuh, namun sifatnya
yang dapat terakumulasi sedikit-sedikit dalam organ hati, otak, dan testis
tentunya akan menurunkan kinerja organ tubuh).
Saat ini, berbagai makanan yang
mengandung boraks banyak ditemukan beredar di pasaran dan meresahkan
masyarakat. Namun, tidak banyak masyarakat yang bisa dengan mudah mengetahui
mana makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya tersebut. Selama ini,
deteksi boraks pada makanan terbilang cukup rumit, karena harus melalui tes dan
uji laboratorium yang memakan waktu cukup lama, bahkan hingga berminggu-minggu.
Namun kini, deteksi boraks bisa dilakukan dengan mudah, praktis, dan cepat.
Penelitian yang dilakukan oleh dua siswi SMAN 3 Semarang, Dayu Laras Wening dan
Luthfia Adila telah menemukan langkah mudah untuk mendeteksi boraks dalam
makanan, yakni dengan menusukkan alat (mirip tusuk gigi yang telah dicelupkan
pada bahan kimia) yang mereka beri nama SIBODEC (Stick of Borak Detector) selama 5 detik pada makanan yang kita uji,
dan kita lihat perubahan warna yang terjadi. Bila terjadi perubahan warna pada
tusuk gigi menjadi merah, berarti sampel makanan yang diuji positif mengandung
boraks.
Bila
terjadi perubahan warna pada tusuk gigi menjadi merah,
berarti sampel makanan
yang diuji positif mengandung boraks.
Sumber gambar : www.brilio.net
Melalui inovasi tusuk gigi pendeteksi
borak tersebut, Dayu dan Luthfia telah berhasil mengharumkan nama Indonesia
dengan menyabet medali emas pada International Exhibition for Young Inventors
(IEYI) 2014, sebuah ajang kompetisi inovasi anak muda tingkat dunia.
Sssttttttt... Ada bocorannya nihhh... J
Tanpa menggunakan SIBODEC (Stick of Borak Detector), kita tetap
dapat mendeteksi kandungan boraks dalam makanan dengan cepat, mudah, dan murah.
Langkah yang dilakukan juga hampir mirip dengan langkah yang dilakukan oleh
Dayu Laras Wening dan Luthfia Adila, yakni dengan menusukkan tusuk gigi pada kunyit selama beberapa saat (kurang
lebih 5 detik), dan menusukkannya pada makanan yang kita uji. Hasilnya pun
serupa dengan hasil uji menggunakan SIBODEC,
yakni bila terjadi perubahan warna pada tusuk gigi menjadi merah,
berarti sampel makanan yang diuji dimungkinkan mengandung boraks.
J Semoga bermanfaat J
0 comments:
Post a Comment